Rabu, 18 April 2012

Penelitian Evaluatif

Pendekatan Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif mempunyai enam pendekatan yaitu evaluasi berorientasi tujuan, evaluasi berorientasi pengguna, evaluasi berorientasi keahlian, evaluasi berorientasi keputusan, evaluasi berorientasi lawan, dan evaluasi berorientasi partisipan-naturalistik.
Evaluasi Berorientasi Tujuan
Evaluasi berorientasi pada tujuan diarahkan pada mengukur ketercapaian dalam pelaksanaan program atau kegiatan atau mengukur hasil pelaksanaan program/kegiatan. Program yang diukur bisa berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, pembelajaran, program pendidikan anak berbakat, percepatan belajar, bimbingan konseling, manajemen berbasis sekolah, penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah, dan lain sebagainya. Langkah-langkah evaluasi yang berorientasi pada tujuan:
1)      Pemilihan tujuan yang dapat diukur.
2)      Pemilihan instrument.
3)      Pemilihan desain evaluasi.
4)      Pengumpulan dan analisis data.
5)      Interpretasi hasil
Evaluasi Berorientasi Pengguna
Evaluasi Berorientasi Pengguna menekankan pada hasil (produk), yaitu hasil yang dapat memenuhi harapan atau memuaskan pengguna. Pengguna di sini adalah orang tua, siswa, dunia industri, dan lain sebagainya.
Evaluasi Berorientasi Keahlian
Evaluasi Berorientasi Keahlian ini menggunakan standar keahlian, diarahkan mengevaluasi komponen-komponen dengan pendekatan standar atau kriteria para ahli.
Evaluasi Berorientasi Keputusan
Evaluasi berorientasi keputusan diarahkan pada proses jenis keputusan yang akan diambil, pemilihan, pengumpulan dan analisi data yang diperlukan untuk menetukan keputusan, dan penyampaian hasil laporan pada penentu keputusan. Stufflebeam (1971) mengembangkan model evaluasi yang komperhensif yang mencakup konteks (context), masukan (input), proses (process), dan hasil (product), yang disingkat dengan CIPP. Dari model tersebut dikembangkan evaluasi berorientasi keputusan.
1)      Pengukuran kebutuhan
2)      Perencanaan program dan evaluasi masukan
3)      Evaluasi implementasi
4)      Evaluasi proses
5)      Evaluasi hasil
Evaluasi Berorientasi Lawan
Evaluasi ini berbeda dengan evaluasi yang lain, untuk menguji keampuhan suatu program atau kegiatan harus dibandingkan dengan program lain atau standar lain yang berlawanan.
Evaluasi Berorientasi Partisipan-Naturalistik
Evaluasi ini muncul atas reaksi para ahli evaluasi mulai tahun 1967 yang tidak sensitive terhadap evaluasi pendidikan. Pendekatan evaluasi ini bersifat holisti, menggunakan banyak instrument dan data, untuk memperoleh pemahaman yang utuh dari sudut pandang yang berbeda-beda. Karakteristik evaluasi ini adalah:
1)      Menggunkan pendekatan holistik
2)      Memasukkan dan menjaga pluralisme nilai dan tidak membatasi nilai-nilai tertentu
3)      Melaporkan potret utuh
4)      Menggunakan pendekatan induktif
5)      Menggunkan banyak data yang bersumber dari pendekatan kualitatif maupun kuantitatif
6)      Menggunkan desain penelitian yang tumbuh atau berubah
7)      Mencatat kenyataan yang beraneka ragam
Dalam evaluasi naturalistrik berkembang pendekatan yang disebut sebagai evaluasi responsif. Evaluasi responsif didasarkan pada apa yang dilakukan orang secara alamiah, bila mereka mengevaluasi sesuatu mereka mengamati dan mereaksi. Stake menggambarkan urutan kegiatan dalam penelitian naturalistik yang bersifat responsive dalam sebuah jam.
Program Evaluasi Responsif
(diadaptasi dari Stake, R.R. 1975)

Pendekatan Campuran
Sebagian ahli berpandangan pragmatis meskipun terdapat perbedaan yang mendasar antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitaif dan evaluasi kualitatif dan evaluasi kuantitatif, dari pandangan ini muncul model peneilitian campuran (kualitatif-kuantitatif). Penelitian campuran mempunyai lima model, namun yang terkenal hanya tiga model.
1)      Model komplementer, menguraikan, mengembangkan, mengilustrasikan,  menjelaskan hasil yang diperoleh dari satu metode dengan metode yang lainnya. Bentuk campurannya adalah simultan atau keduanya digunakan bersama.
2)      Model pengembangan, menggunakan hasil dari satu metode untuk mengembangkan atau melengkapi informasi bagi metode yang lain, informasi untuk penetuan sampel, teknik pengumpulan data, dan lain sebagainya. Bentuk campuranya adalah parallel
3)      Model ekspansi, memperluas lingkup dan memperkaya hasil penelitian dengan menggukan metode yang berbeda untuk mengevaluasi komponen pendidikan yang berbeda, atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang beraneka ragam. Bentuk campuranya adalah sekuensial atau paralel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar